Kamis, 18 Agustus 2016

Bagarak jo Payuang Kuniang


Adakah yang pernah mencermati proses arakan yang dilakukan oleh kedua mempelai beserta kedua keluarga besar sebelum sang mempelai naik dan duduk di pelaminan?

Bagarak atau berarak adalah bentuk tradisi yang selalu dilakukan dari tahun ke tahun, dari alek ke alek. Bagi masyarakat Minangkabu, menjalankan prosesi ini sejalan dengan kaidah pernikahan dalam Islam, yaitu membagikan berita bahagia kepada masyarakat sekitar.

Kedua mempelai beserta keluarga besar dari kedua belah pihak akan berjalan menelusuri jalanan kampung diiringi oleh suara talempong yang menambah keriangan prosesi ini. Arakan berakhir ketika mempelai naik dan kemudian duduk di pelaminan.

Bagarak menuju pelaminan biasanya akan selalu dipayungi dengan payung yang berwarna kuning, atau dalam bahasa minangkabau disebut dengan istilah payuang kuniang. Payung Kuniang ini adalah simbol harapan dan doa yang ditujukan kepada kedua mempelai agar mereka nantinya dalam berumah tangga akan hidup dalam kemuliaan, keamanan dan kesejahteraan.


Menarik ya? Ada yang sudah tidak sabar untuk bagarak menuju pelaminan? Yuk disegerakan, jangan ditunda! Hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar